Filosofi Tempe
Tempe lebih jauh dari sekedar bongkahan kedelei yang berjamur. Siapa yang tak kenal tempe di negeri ini. Makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus Oligosporus ini menjadi makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat bahkan mungkin menjadi jenis makanan dikonsumsi terbanyak kedua setelah beras.
Tempe makanan yang sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai pelengkap hidangan ternyata memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai. Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan.
Sejarah menunjukkan bahwa tempe memang asli dari Indonesia. Dalam Serat Centhini, sebuah buku yang diterbitkan pada abad ke-16, mengindikasikan bahwa tempe sudah dibuat dan dikonsumsi masyarakat pada masa itu. Proses pembuatan tempe sangat mudah yaitu kedelai yang telah dibersihkan kemudian ditaburi dengan ragi dan ditutup dengan daun pisang atau plastik yang kemudian ditunggu hingga jadi.
Namun proses produksi yang mudah itu, tidak berarti manfaat tempe menjadi rendah juga. Bahkan penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa manfaat tempe sangat baik untuk penderita penyakit-penyakit berat seperti sakit jantung, diabetes, kolesterol, hipertensi dan penyakit lainnya
Tempe bisa jadi tidak hanya makanan bagi tubuh, tapi bisa juga menjadi sebuah makanan bagi jiwa manusia. Ada filosofi yang dapat dipelajari dari setiap bongkahannya. Tempe memberikan banyak kemudahan baik bagi produsen maupun konsumennya. Proses pembuatan tempe yang sangat mudah menjadi hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang sehingga bisa menjadi peluang usaha pula bagi tiap orang. Harganya yang mudah terjangkau dan produk yang mudah dicerna memberikan kesempatan bagi masyarakat semua level, umur maupun gender untuk dapat menikmatinya.
Sederhana, Bersahaja dan bermanfaat. Bukankah seperti itu manusia seharusnya menjalani hidupnya? Dan yang terakhir, tempe pun sudah mampu menjelajah dunia.